Minggu, 03 Mei 2020

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN


LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan (financial statement)? Pengertian laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan transaksi keuangan suatu perusahaan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan tersebut pada satu periode akuntansi dan merupakan gambaran umum mengenai kinerja suatu perusahaan.
Pendapat lain mengatakan bahwa laporan keuangan adalah produk akhir proses akuntansi suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dimana informasi di dalamnya merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan, dengan tujuan untuk membantu perusahaan membuat keputusan atau kebijakan yang tepat.
Proses penyusunan financial statement menggunakan berbagai sumber data, mulai dari faktur, bon, nota kredit, laporan, bank dan lain sebagainya. Semua data asli transaksi keuangan tersebut digunakan untuk mengisi buku perkiraan dan sebagai bukti keabsahan transaksi.
Laporan Keuangan Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu laporan keuangan, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:
1. Kasmir
Menurut Kasmir (2013:7), financial statement adalah suatu laporang yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau periode berikutnya.
2. Munawir Sjadzali
Menurut Munawir Sjadzali (2010:5), pengertian laporan keuangan adalah proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan.
3. M. Sadeli
Menurut M. Sadeli (2002:2), pengertian laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntasi dan informasi histories yang di dalamnya terdapat proses identifikasi, pengukuran, dan laporan informasi ekonomi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang tepat.
4. Sofyan S. Harahap
Menurut Sofyan S. Harahap (2006:105), pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu.
5. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Menurut SAK, laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, meliputi; neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (arus kas, atau arus dana, catatan, dan laporan lain) serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral darinya.
Tujuan Laporan Keuangan
Pembuatan financial statement oleh suatu perusahaan tentunya ada tujuan yang ingin dicapai. Adapun beberapa tujuan umum pembuatan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dapat membantu suatu perusahaan sebagai bahan evaluasi dan perbandingan dampak keuangan yang terjadi akibat dari suatu keputusan ekonomi.
Untuk membantu perusahaan dalam menilai dan memprediksi pertumbuhan bisnis di masa depan. Dengan adanya informasi keuangan, maka suatu perusahaan dapat menilai bagaimana kondisi perusahaan di masa sekarang dan meramalkan kondisi perusahaan di masa mendatang.
Untuk menilai aktivitas pendanaan dan operasi perusahaan. Informasi mengenai kondisi keuangan juga dapat membantu suatu perusahaan dalam menilai aktivitas investasi dan kemampuan operasional perusahaan tersebut pada satu periode tertentu.
Fungsi Laporan Keuangan
Pada dasarnya financial statement berfungsi sebagai alat untuk membantu perusahaan dalam menilai kondisi keuangan perusahaan secara umum. Adapun beberapa fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Bahan Review
Financial statement dapat memberikan data atau informasi yang komprehensif tentang posisi keuangan perusahaan. Hal ini bisa menjadi ulasan mengenai kondisi perusahaan secara menyeluruh, khususnya kondisi keuangan (aset, utang, biaya operasional, dan lain-lain).
2. Sebagai Pedoman Membuat Keputusan
Salah satu fungsi penting dibuatnya laporan mengenai kondisi keuangan perusahaan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan penting bagi perusahaan.
3. Membantu Menciptakan Strategi Baru
Selain membantu proses pengambilan keputusan penting, financial statement juga dapat dipakai untuk menciptakan strategi baru oleh perusahaan dalam upaya meningkatkan performa usahanya.
4. Meningkatan Kredibilitas Perusahaan
Perusahaan yang membuat financial statement menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan suatu sistem perekapan data yang terpercaya, akurat, dan tidak sembarangan dalam mengambil keputusan. Para pemegang saham tentu lebih percaya menginvestasikan uang mereka kepada perusahaan yang dipercaya dan memiliki kredibilitas yang baik.

Perusahaan jasa (service company) adalah perusahaan yang khusus bergerak menangani atau memberikan pelayanan di bidang penjualan jasa (keahlian). Contoh perusahaan yang termasuk ke dalam bidang perusahaan jasa contohnya bank, asuransi, bengkel motor/mobil, rental, usaha salon, jasa pengiriman surat/barang (POS, JNE, TIKI dan sebagainya) dan lain sebagainya.
Seperti perusahaan dagang, perusahaan jasa menyusun laporan keuangan adalah salah satu rutinitas yang harus dilakukan untuk memperoleh gambaran informasi secara jelas yang terjadi di perusahaan.
Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan dapat diidentifikasikan secara jelas informasi yang ada di suatu perusahaan. Laporan keuangan meliputi:
1.        Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (statement of income and other comprehensive income).
2.        Laporan perubahan ekuitas( statement of change equity).
3.        Laporan posisi keuangan (statement of financial position)/Neraca (balance sheet).
4.        Laporan arus kas (stetement of cash flow).
5.        Catatan atas laporan keuangan.
6.        Informasi komparatif.
Laporan keuangan yang dibuat oleh para akuntan di perusahaan jasa berupa catatan setiap kegiatan dan tindakan perusahaan yang berhubungan dengan uang dalam satu periode waktu. Komponen utama yang wajib ada dalam membuat laporan keuangan perusahaan jasa yaitu neraca (balance sheet), laporan laba-rugi (profit and loss statement), laporan perubahan modal, dan laporan arus kas (cash flow statement).
Tujuan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Menurut International Accounting Standard Board (IASB), laporan keuangan bertujuan memberikan informasi mengenai posisi, performa, dan perubahan posisi keuangan sehingga secara efektif mempengaruhi manajemen perusahaan. Laporan keuangan perusahaan jasa menjadi acuan utama investor, promotor, atau kreditor untuk menilai kelayakan perusahaan dalam mendapat bantuan dana. Tidak hanya itu, laporan keuangan juga bisa menjadi sumber informasi untuk mengambil berbagai keputusan penting secara akurat.
Bagi para pemegang saham laporan keuangan berguna untuk membantu mereka dalam mempelajari dan mengetahui aspek-aspek yang terjadi dalam perusahaan.
Lebih singkatnya, tujuan laporan keuangan perusahaan jasa, diantaranya yaitu
1.        Menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan.
2.        Untuk memenuhi kebutuhan informasi bersama.
3.        Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan manajemen.
Cara membuat laporan keuangan perusahaan jasa ini kurang lebih sama dengan cara membuat laporan keuangan perusahaan dagang dan manufaktur. Perbedaan keduanya hanya terletak pada tidak adanya harga pokok penjualan (HPP) dan juga akuntansi biaya yang berlaku di dalam perusahaan jasa.
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Laporan keuangan perusahaan jasa yang disajikan setiap akhir periode terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi kas (neraca), dan laporan arus kas.

Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pendapatan dan beban dari suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Description: https://www.pelajaran.co.id/wp-content/uploads/2018/09/Laporan-Laba-Rugi-Income-Statement-Perusahaan-Jasa.jpg

Terdapat 2 (dua) cara penyajian laporan laba/rugi diantaranya yaitu:
Bentuk Single Step
Bentuk laporan laba/rugi ini menjumlahkan seluruh pendapatan dan semua beban yang ada. Dari selisih pendapatan dan beban diketahui besarnya sebagai laba/rugi perusahaan.
Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Pada prinsipnya bentuk laporan laba rugi ini sama dengan bentuk sebelumnya hanya perbedaannya karena adanya pengelompokkan atas jenis pendapatan dan jenis beban. Contohnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha dikelompokkan tersendiri. Begitu pula pada beban, dibedakan menjadi beban usaha dan beban diluar usaha. Kemudian dari selisih pendapatan dan beban diketahui sebagai laba/rugi perusahaan.

Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah bentuk laporan keuangan perusahaan jasa yang secara khusus menyajikan informasi mengenai segala perubahan yang terjadi pada modal atau ekuitas suatu perusahaan pada satu periode akuntansi.
Description: https://www.pelajaran.co.id/wp-content/uploads/2018/09/Laporan-Perubahan-Modal-Capital-Statement-Perusahaan-Jasa.jpg
Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas, diantaranya yaitu:
1.        Modal awal (pemilik)
2.        Laba (rugi) bersih
3.        Setoran (penarikan) pemilik
4.        Ekuitas akhir
Akan terjadi penambahan modal jika laba lebih besar daripada pengambilan pribadi (prive) dan terjadi pengurangan modal jika laba lebih kecil dari prive (pengambilan pribadi) dan rugi ditambah dengan prive (pengambilan pribadi).



Laporan Posisi Keuangan/Neraca
Laporan Posisi Keuangan atau neraca pada perusahaan jasa adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas (modal) untuk satu periode akuntansi tertentu pada suatu perusahaan. Adapun unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan, diantaranya:
1.        Aset
2.        Kewajiban (liabilitas)
3.        Ekuitas (equity)
Description: https://www.pelajaran.co.id/wp-content/uploads/2018/09/Laporan-Posisi-Keuangan-Neraca-Perusahaan-Jasa.jpg
Ada 2 (dua) bentuk Laporan Posisi Keuangan yang lazim digunakan yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel.
1. Bentuk skontro (sebelah-menyebelah) atau bentuk T
Neraca dengan bentuk skontro atau bentuk T disajikan dengan cara, kelompok harta (aktiva) di kolom sebelah kiri, sedangkan kelompok kewajiban dan modal letaknya dikolom sebelah kanan.
2. Bentuk laporan (Stafel)
Bentuk neraca stafel atau laporan /vertical ini disajikan dengan cara, kelompok harta (aktiva) diletakkan dibagian atas dan kelompok kewajiban dan modal diletakkan dibawahnya.
Berikut langkah-langkah menyusun laporan posisi keuangan perusahaan jasa:
Judul Laporan
Pada bagian ini dituliskan nama perusahaan, nama laporan dan periode laporan di tengah atas halaman.
Isi Laporan
Pada bagian ini:
1.        Aset disusun sedemikian rupa menurut urutan likuiditasnya
2.        Kewajiban harus disusun menurut urutan jatuh temponya
3.        Ekuitas harus disusun menurut urutan sifat kekekalannya

Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan arus kas perusahaan jasa adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi arus masuk dan arus keluar kas dan setara dengan kas. Kas meliputi uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek yang dengan mudah bisa dijadikan/dicairkan menjadi kas.
Description: https://www.pelajaran.co.id/wp-content/uploads/2018/09/Laporan-Arus-Kas-Statement-of-Cash-Flows-Perusahaan-Jasa.jpg
Laporan arus kas ini harus bisa melaporkan arus kas selama periode akuntansi tertentu dan bisa diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu:
1.      Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2.      Arus Kas dari Aktivitas Investasi
3.      Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Klasifikasi laporan kas tersebut dibuat sesuai dengan bisnis perusahaan. Tujuan klasifikasi tersebut yaitu untuk memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan karena berhubungan dengan pendapatan perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi meliputi hal-hal berikut ini, diantaranya:
a.       penerimaan kas hasil dari penjualan barang atau
b.      penerimaan kas dari royalty, fee, komisi, dan pendapatan lain,
c.       pembayaran sejumlah kas kepada pemasok barang atau jasa,
d.      pembayaran sejumlah kas kepada karyawan,
e.       penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
f.       pembayaran sejumlah kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan,
g.      penerimaan dan pembayaran sejumlah kas dari kontrak yang diadakan dan dilaksanakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi berupa informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan. Arus kas dari aktivitas investasi meliputi hal-hal berikut ini, diantaranya:
a.       sejumlah uang muka yang diterima akibat pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (terkecuali yang dilakukan lembaga keuangan).
b.      penerimaan kas atas penjualan aktiva tetap (tanah, bangunan, peralatan) aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
c.       pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian seperti aktiva tetap, aktiva jangka panjang, termasuk didalamnya adalah biaya pengembangan aktiva yang dibangun sendiri oleh perusahaan.
d.      perolehan saham dari perusahaan lain atau instrumen keuangan.
e.       pembayaran sejumlah kas yang berhubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts, terkecuali pelaksanaan kontrak tersebut untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut digolongkan sebagai aktivitas pendanaan.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Tujuan dilakukan pengungkapan terpisah dari arus kas akibat dari aktivitas pendanaan yaitu untuk memprediksi klaim (aduan) terhadap arus kas masa depan oleh para penyetor (pemasok) modal perusahaan. Yang termasuk dalam Arus kas dari aktivitas pendanaan diantaranya:
a.       pembayaran kas untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha.
b.      penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
c.       penerimaan kas yang berasal dari saham atau instrumen modal lainnya.
d.      pengeluaran kas untuk penarikan atau menebus saham perusahaan kepada para pemegang saham.
e.       pelunasan pinjaman.
f.       pembiayaan (finance lease) oleh penyewa guna usaha (lessee).

Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar