Rabu, 10 Juli 2019

ANALIS JABATAN, TUGAS & URAIAN TUGAS PEGAWAI ADMINISTRASI


ANALIS JABATAN, TUGAS DAN URAIAN JABATAN
PADA KEGIATAN ADMINISTRASI

A.      Tujuan Pembelajaran
1.      Menganalisis jabatan pekerjaan pada kegiatan administrasi
2.      Menganalisis tugas dan uraian pekerjaan pada kegiatan administrasi
3.      Menyimpulkan tugas dan uraian pekerjaan pada kegiatan administrasi
4.      Merumuskan uraian tugas setiap tingkatan jabatan pada kegiatan administrasi
5.      Menjelaskan uraian tugas setiap tingkatan jabatan pada kegiatan administrasi

B.   Uraian Materi
1.  Pengertian Jabatan
Jabatan atau occuption adalah kedudukan pegawai yang ada dalam struktur organisasi yang dalam melaksanakan tugasnya disyaratkan memiliki kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik.
2.  Jenis Jabatan
Tingkatan jabatan administrasi, antara lain :
a.  Kepala Kantor/Pimpinan Kantor/Direktur Kantor/ Administrator
Pimpinan kantor adalah orang yang menentukan tujuan dan kebijakan, memberikan garis besar pedoman pokok pelaksanaan kerja dan bertangggung jawab terhadap kelancaran aktivitas kantor secara keseluruhan, mengatur pembagian tugas pekerjaan personil, mengatur mekanisme kerja untuk mencapai tujuan kantor.
b.  Manajerial
Bagian manajerial adalah orang yang memimpin dalam pelaksanaan pekerjaan, menggerakkan orang lain dan mendayagunakan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen (planning, organizing, actuating, controlling, decission making). Jabatan manajerial adalah jabatan yang memiliki bawahan. Contohya manajer membawahi para staf dan non staf/pelaksana.
c.  Staf atau Pembantu Ahli
Jabatan ini merupakan para tenaga ahli yang cakap dan mampu dalam bidangnya. Tugasnya membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor. Contohnya staf simpan-pinjam, staf akuntan, dan staf pemasaran.
d.  Supervisor
Supervisor adalah jabatan dalam struktur organisasi yang mempunyai kuasa dan wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya dibawah arahan jabatan atasannya.
e.  Worker / (Pegawai / Pekerja)
Worker adalah pekerja yang secara bertindak sebagai pelaksana yang akan menyelenggarakan pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang diharapkan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan

3.  Analisis Jabatan
Analisis jabatan (Job analysis) yaitu kegiatan pengumpulan, penilaian dan penyusunan berbagai informasi secara sistematis yang berkaitan dengan jabatan. Jumlah orang yang diperlukan untuk menyelesaikan jabatan/pekerjaan sama dengan jumlah waktu untuk menyelesaikan jabatan/pekerjaan dibagi dengan waktu yang diberikan kepada satu orang. Analisis jabatan secara sistematik meliputi kegiatan-kegiatan mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengorganisasikan jabatan/pekerjaan, dimana hasilnya meliputi uraian jabatan (job description) dan syarat jabatan (job specification).
Menurut Dessler (2006) analisis pekerjaan merupakan prosedur yang dilalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan stafnya, Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut.
Langkah-langkah dalam analisis jabatan :
a.         Langkah pertama dalam analisis jabatan dimulai dengan mengkaji organisasi secara keseluruhan dan kesesuaian tiap jabatan yang ada dalam organisasi.
b.        Langkah kedua adalah menentukan bagaimana informasi dalam organisasi dianalisis, jabatan akan digunakan, atau menentukan tujuan spesifik dari analisis jabatan.
c.         Langkah ketiga adalah pemilihan penggunaan teknik-teknik analisis jabatan. Teknik-teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang karakteristik jabatan, perilaku yang disyaratkan, karakteristik yang perlu dimiliki pekerja untuk menjalankan pekerjaan. Informasi yang diperoleh tadi kemudian untuk menyusun uraian jabatan.
d.        Langkah selanjutnya adalah menyiapkan spesifikasi jabatan. Artinya, pengetahuan dan data yang dikumpulkan dalam langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya, digunakan sebagai dasar untuk merencanakan dan menjalankan kegiatan-kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) lainnya. Kegiatan menajemen SDM ini meliputi aktivitas-aktivitas seperti rekruitmen, seleksi, pelatihan, penilaian kinerja, kompensasi gaji pegawai, promosi, pemindahan pegawai atau penempatan pegawai.
Selain itu, hasil analisis jabatan juga berguna untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan hal-hal berikut.
a.         Deskripsi pekerjaan (job description), yaitu suatu daftar yang menggambarkan bagaimana tugas pekerjaan, wewenang, dan tanggung jawab yang diperlukan untuk suatu pekerjaan tertentu. Dalam deskripsi pekerjaan juga berisi :
1)      Identifikasi jabatan yang berisi nama jabatan, kode jabatan, nomor kode jabatan dalam perusahaan.
2)      Penjelasan singkat mengenai pekerjaan (ikhtisar jabatan)
3)      Penjelasan tentang tugas-tugas dalam jabatan
4)      Pengawasan yang harus dilakukan dan diterima
5)      Hierarki dalam organisasi, hubungan dengan jabatan lain bahkan tentang promosi, prosedur kerja, dll
6)      Sarana dan prasarana yang diperlukan pada jabatan tersebut
7)      Penjelasan tentang kondisi lingkungan kerja.
8)      Lamanya jam kerja
9)      tanggal pembuatan, nama penyusun, nama departemen, dll
b.         Spesifikasi pekerjaan (job specification), yaitu suatu daftar persyaratan yang harus dimiliki seseorang untuk dapat menduduki jabatan di dalam organisasi sehingga tugas yang dibebankan padanya dapat dikerjakan dengan baik.
Hal yang diuraikan dalam spesifikasi pekerjaan adalah :
1)      Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja
2)      Persyaratan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan
3)      Persyaratan kesehatan (fisik dan mental)
4)      Persyaratan umur, jenis kelamin, status pernikahan, dll.
c.    Desain pekerjaan (job design), yaitu suatu proses rancangan pekerjaan dengan penetuan tugas-tugas dan metode serta bagaimana hubungan pekerjaan tersebut dengan pekerjaan lain yang masih berada dalam naungan perusahaan.

4.  Tujuan Analisis Jabatan
Analisis jabatan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan.
Adapun tujuan analisis jabatan yaitu:
a.         Memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat.
b.         Memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja.
c.         Menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif.
Disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Analisis Jabatan Di lingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah pada BAB II Pasal 3, bahwa tujuan analisis jabatan untuk penyusunan kebijakan program-program seperti:
a.    Pembinaan dan penataan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan.
b.    Perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan; dan
c.    Evaluasi kebijakan program pembinaan dan penataan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan.

5.        Fungsi Analisis Jabatan
Analisis jabatan, di samping menghasilkan uraian dan spesifikasi jabatan, juga memiliki fungsi lain, yaitu :
a.         Pengadaan tenaga kerja :
Spesifikasi jabatan merupakan standart personilia yang digunakan sebagai pembanding para calon tenaga kerja. Isi spesifikasi jabatan akan memberikan dasar pembentukan prosedur seleksi nantinya.
b.      Pelatihan :
Isi uraian tugas dan pekerjaan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, khususnya dalam hal program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.
c.       Evaluasi kinerja:
Persyaratan-persyaratan dan uraian jabatan dapat dinilai sebagai dasar untuk menentukan nilai pegawai dalam pemberian kompensasi yang layak.
d.      Penilaian prestasi :
Untuk menentukan apakah pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik maka deskripsi jabatan akan sangat membantu untuk pemilihan sasaran pekerjaan.
e.       Promosi dan transfer pegawai :
f.       Informasi dan data pegawai akan membantu proses pengambilan keputusan sebagai dasar program promosi dan transfer pegawai.

6.         Metode Analisis Jabatan
Ada empat metode yang digunakan dalam proses analisis jabatan untuk pengumpulan data terhadap suatu jabatan, antara lain sebagai berikut.
a.         Kuesioner/daftar pertanyaan, yaitu pengumpulan data yang menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya, kemudian disebarkan kepada pegawai untuk diisi.
b.        Pengamatan (observation), yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati langsung di tempat, Hasil pengamatan tersebut langsung di catat untuk diolah menjadi informasi untuk jabatan tersebut,
c.         Wawancara (interview), yaitu pengumpualn data dengan mengajukan pertanyaan yang disiapkan sebelumnya dan mencatat jawabannya untuk diolah informasi yang diperlukan,
d.        Menulis laporan pekerjaan secara singkat.

7.      Uraian Tugas
Urain tugas adalah penjabaran dari analisis jabatan yang berisi paparan semua tugas yang menjadi dasar para pemangku jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja dalam kondisi tertentu.
Menurut Peraturan Kepala BKN Nomor 12  Tahun 2011 uraian tugas harus memenuhi kriteria berikut :
a.       Apa yang dikerjakan dan sebutkan juga objek yang dikerjakan
b.      Bagaimana cara mengerjakan
c.       Mengapa tugas harus dilakukan.
Menurut Tanggor Hasibuan uraian tugas yang baik harus memenuhi kualifikasi :
a.       Sistematis yaitu memenuhi aturan bentuk, syarat tertentu.
b.      Jelas, yakni dapat memberi isi dan maksud yang jelas dan dapat dipahami oleh pembaca
c.       Ringkas, yaitu menggunakan kata-kata dan kalimat singkat dan benar sehingga mudah dipahami
d.      Tepat, yakni menyajikan uraian yang sesuai dan cocok seperti yang dimaksudkan oleh isi jabatan
e.       Taat azas, yakni kata-kata dan kalimat tersebut isinya menunjukkan maksud dan arah yang sama
f.       Akurat, yakni harus disusun secara teliti dan tidak kurang, tidak lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar